My Love Ikang Fawzi, Zulkieflimansyah, Marissa Haque, Ikang Fawzi Pilkada Banten 2006

My Love Ikang Fawzi, Zulkieflimansyah, Marissa Haque, Ikang Fawzi Pilkada Banten 2006
My Love Ikang Fawzi, Zulkieflimansyah, Marissa Haque, Ikang Fawzi Pilkada Banten 2006

Dosen di IEF USAKTI, Dr.Hj. Marissa Haque Fawzi, SH, MHum, MBA.jpg

Dosen di IEF USAKTI, Dr.Hj. Marissa Haque Fawzi, SH, MHum, MBA.jpg
Dosen di IEF USAKTI, Dr.Hj. Marissa Haque Fawzi, SH, MHum, MBA.jpg

Lagu & Syair: "Salam Terakhir" Versi Pertama karya Ikang Fawzi (suami Marissa Haque)

Get More Songs & Codes at www.stafaband.info
Lagu & Syair: "Salam Terakhir" Versi Pertama karya Ikang Fawzi (suami Marissa Haque)

Upaya Membingkai Politik dengan Hukum dalam Spirit Menjujurkan Keadilan (2006-2010)

Kamis, 30 Desember 2010

(Business Law) Ikang Fawzi & Marissa Haque: Antisipasi Masuknya Arus Modal Spekulatif ke Indonesia 2011

Langkah Antisipatif

Indonesia dan beberapa negara modern lainnya di dunia tidak mungkin menjalankan kegiatan ekonominya, tanpa investasi asing yang datang menanamkan modal ke negerinya. Sejak tahun 2010 ini investasi asing yang masuk ke Indonesia sangat tinggi, dan pemerintah Indonesia optimis bahwa investasi yang akan masuk pada tahun 2011 tumbuh lebih kuat.

Hatta Rajasa Menko Perekonomian Indonesia dan Darmin Nasution Guberbur BI seusai rapat di kantor Presiden di Jakarta pada tanggal 27 Desember 2010 mengungkapkan perkiraan investasi asing langsung/FDI (foreign direct investment) untuk tahun 2011 adalah sebesar $14 milyar, naik sebesar $1,5 milyar dari jumlah tahun sebelumnya sebesar $12,5 miliar. Sementara arus modal yang masuk ke portofolio sebesar $16 miliar pada periode tahun 2010.

Dengan dinamika arus modal asing yang masuk ke Indonesia tersebut, baik Menko Perekonomian maupun Gubernur BI mengingatkan bahwa harus terjadi kerjasama yang sangat baik serta harmoni antara pemerintah pusat dan BI guna sinkronisasi kebijakan fiskal dan moneter. Yang tujuannya tak lain adalah untuk berjaga-jaga bila terjadi sudden reversal dan mengurangi kecepatan arus modal yang sangat spekulatif serta berjangka pendek. Cara yang akan ditempuh oleh pemerintah Indonesia bekerjasama dengan BI adalah dengan membangun cadangan devisa yang memadai. Dengan catatan menurut BI bahwa saat ini cadangan devisa Indonesia adalah sebesar $95 miliar, dan dianggap cukup baik untuk kondisi sebuah Negara seukuran Indonesia.

Semoga kondisi politik-hukum Indonesia juga semakin kondusif kedepannya. Agar tidak mengganggu rencana yang telah ditetapkan bersama pemerintah Indonesia dan Bank Indonesia sejauh ini.

Jumat, 24 Desember 2010

Marissa Haque: Bukti Kejahatan Hukum Pemilukada oleh Tim Airin Rachmi Diany di MK Desember 2010

Karpet Merah Untuk Airin Rachmi Diany Adik Ipar Ratu Atut Chosiyah Yang Yakin Menang Pemilukada Tangsel Diulang Pada 27 Feb 2011 Nanti


Majalah Tempo, 20 Desember 2010

SETELAH turun dari jip Fortunernya, perempuan berkerudung jingga itu segera disambut beberapa pejabat setempat. Berbusana batik warna senada, ia segera diarak ke karpet merah, lalu diantar ke kursi paling depan. Sang tamu, Airin Rachmi Diany, adik ipar Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, segera menjadi pusat perhatian.

Meski jabatan resminya “cuma” Ketua Palang Merah Indonesia Tangerang Selatan, Airin tamu penting dalam peresmian Pameran Teknologi Tepat Guna se-Provinsi Banten di kantor Kecamatan Ciputat, Juni lalu. Ia pun diberi waktu untuk menyampaikan kata sambutan.

Menjadi bintang di pelbagai acara, begitulah Airin sejak mencalonkan diri menjadi Wali Kota Tangerang Selatan-wilayah administratif baru di Banten. Ia berpasangan dengan Benjamin Davnie. Sejak awal tahun, ia menghadiri lebih dari 30 acara resmi pemerintah kota itu, selalu duduk di barisan terdepan, sesekali memberikan kata sambutan, tak jarang pula menggunting pita.

Foto-foto kegiatan Airin di acara resmi itulah yang diajukan Arsyid-Andreas Taulany, pasangan kandidat pesaing Airin dalam pemilihan kepala daerah pada 13 November lalu, ke Mahkamah Konstitusi. Mereka meminta Mahkamah membatalkan kemenangan pasangan Airin-Benjamin. “Pejabat pemerintah tidak netral karena memihak pasangan itu,” kata kuasa hukum mereka, Endang Hardian.

Gugatan itu dikabulkan Mahkamah, dua pekan lalu. Sembilan hakim konstitusi menilai pemerintah Tangerang Selatan mengistimewakan Airin-Benjamin. Baik pejabat pemerintah maupun tim penasihat hukum Airin tak bisa menjelaskan alasan keterlibatan Ketua Palang Merah dalam acara seperti pameran teknologi tepat guna dan pelantikan ketua RT di Kelurahan Cireundeu. “Ada kesengajaan membantu pencitraan Airin oleh aparatur Pemerintah Kota Tangerang Selatan,” kata hakim konstitusi Achmad Sodiki.

Dalam pembacaan putusannya, Achmad menyatakan Mahkamah menemukan pelanggaran aturan pemilihan kepala daerah secara sistematis. Aparatur pemerintah tidak netral dan dimobilisasi untuk mendukung pasangan Airin-Benjamin. “Mahkamah Konstitusi memerintahkan pemungutan suara ulang di semua tempat pemungutan,” kata Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md.

Dalam perkara sengketa pemilihan kepala daerah di wilayah Banten, perintah pemungutan suara ulang ini adalah yang kedua yang dikeluarkan Mahkamah Konstitusi. Sebelumnya, MK memerintahkan hal yang sama dalam pemilihan Bupati Pandeglang. Pamong setempat terbukti mendukung calon bupati Erwan Kurtubi, yang berpasangan dengan Heryani, ibu tiri Ratu Atut.

Ali Irvan, Sekretaris Jenderal Jaringan Tangerang Selatan, organisasi nonpemerintah pemantau pemilu, menilai Gubernur Banten Ratu Atut berupaya memenangkan Airin. Dukungan itu diteruskan kepala dinas provinsi yang ditunjuk Ratu Atut menjadi penjabat wali kota.

Sang penjabat, Eutik Suarta, tentu membantah. Menurut dia, tuduhan bahwa pejabat setempat condong ke Airin hanyalah penafsiran lawan politiknya. “Saya pastikan pemerintah netral,” katanya kepada Tempo. Tapi keterangan saksi dan bukti di persidangan Mahkamah berbicara sebaliknya.

Hakim konstitusi Achmad Sodiki menyatakan ada pertemuan-pertemuan resmi antara tim Airin dan aparatur pemerintah setempat. Mahkamah menilai ada pengarahan berjenjang untuk mendukung Airin, dari pejabat kecamatan sampai ketua RT-yang diteruskan ke warganya.

Ketua RT di Kelurahan Cilenggang, Widi Wirdawan, bercerita pernah diundang ke acara pemberian dana peningkatan kinerja ketua RW dan ketua RT di Gedung Serbaguna Bumi Serpong Damai, pada Mei lalu. Ia melihat Airin ikut dalam pembagian uang Rp 300 ribu itu.

Ketika itu Airin didampingi Asisten Daerah I Tangerang Selatan Bidang Pemerintahan Ahadi. Menurut Endang Hardian, Ahadi adalah General Manager Airin Fans Club. Ketika itulah Ahadi mengedarkan memo kepada camat dan lurah di Tangerang Selatan, berisi rencana pembentukan pengurus Airin Fans Club di setiap kecamatan dan kelurahan. Memo itu dibubuhi stempel resmi pemerintah kota.

Ahadi juga terang-terangan menggalang dukungan buat Airin dalam sambutan peresmian radio Metro Zona. Ia berjanji kepada pengelola radio Metro Zona akan memberikan bantuan khusus jika Airin menang. Dalam persidangan, pembina Metro Zona, Abu Yazid Thoyib, bercerita bahwa Ahadi datang bersama camat dan lurah. Airin pun datang dan memberikan uang, “Tetapi belakangan sumbangan diminta lagi oleh Ahadi,” katanya.

Ahadi membantah telah mengedarkan memo dan hadir dalam peresmian Metro Zona. Tapi hakim konstitusi lebih mempercayai fotokopi memo dan rekaman suaranya ketika memberikan kata sambutan. Sepekan terakhir Tempo berusaha mengontak Ahadi meminta penjelasan tambahan, tapi ia menolak ditemui.
Ahadi bukan satu-satunya pejabat setempat yang main mata dengan Airin. Pegawai lepas Kelurahan Pakualam, Serpong Utara, Bachtiar Rivai, mengatakan Lurah Pakualam, Sulaeman, aktif dalam tim pemenangan Airin. Selama kampanye, lurah dan anak buahnya kerap membagikan atribut kampanye pasangan itu. “Sudah jadi pengetahuan umum kalau mereka mendukung Airin,” ujar Bachtiar, yang dipecat tak lama setelah menyampaikan informasi itu di Mahkamah Konstitusi.

Airin Rachmi Diany menyatakan akan menghormati keputusan Mahkamah Konstitusi. “Saya sangat lapang dada menerima keputusan itu,” ujarnya. Ia menampik telah berkongkalikong dengan pejabat pemerintah setempat agar membantunya meraih kemenangan. “Saya menang pemilihan dengan cara-cara yang bersih,” ujarnya.

Airin menunjuk adanya surat edaran pemerintah kota yang berisi perintah netralitas kepada pegawai negeri. Surat itu terbit tiga hari menjelang pencoblosan. Lalu ada surat dari Panitia Pengawas Pemilihan Tangerang Selatan tertanggal 22 November, yang menyatakan pejabat pemerintahan telah bersikap netral.

Hakim konstitusi Achmad Sodiki dalam pembacaan putusan menyatakan surat-surat tersebut justru membuat Mahkamah Konstitusi semakin yakin adanya kecurangan. Menurut Achmad, surat itu, “Menguatkan kesan upaya menutupi keterlibatan aparat pemerintah.”

Surat Panitia Pengawas Pemilihan juga dianggap MK mencurigakan. Lazimnya lembaga itu menerbitkan surat jika terjadi pelanggaran. Jika surat dikeluarkan tanpa pelanggaran, kata Achmad, “Justru menimbulkan kesan adanya rekayasa.”

Meski begitu, para hakim konstitusi menolak mendiskualifikasi Airin dalam pemilihan ulang. Apalagi dalam sidang terungkap pasangan penggugat juga menjalankan praktek politik uang. Mahkamah hanya mau memerintahkan pencoblosan ulang, yang rencananya bakal digelar pada Maret mendatang.

Tak mau dikerjai dua kali, Endang Hardian berencana melaporkan para pejabat pemerintah ke kepolisian. Menurut dia, rencana itu sesuai dengan saran Mahkamah Konstitusi agar membawa kasus tindak pidana pelanggaran pemilihan kepala daerah ke kepolisian. Soal rencana laporan itu, Eutik Suarta enggan berkomentar. “Maaf, saya sedang rapat,” ujarnya seraya mematikan telepon.

Ali Irvan mendesak Kementerian Dalam Negeri menyelidiki keterlibatan pejabat pamong. Jika terbukti, mereka patut diberi sanksi keras. “Kalau dibiarkan, sulit mempercayai pemilihan ulang nanti bisa jujur dan adil,” katanya.

Sumber: http://jptangsel.com/?p=150, Oleh: Oktamandjaya Wiguna, Dianing Sari (Jakarta),          
Joniansyah (Tangerang)

Marissa Haque & Ikang Fawzi: Kejahatan Cyber Crime Diduga By Design kepada Keluarga Kami

Apa korelasinya judul si wartawan JPNN dengan kooptasi nama saya ya? Jahat sekali yang diduga timses Ratu Atut Chosiyah & Airin Rachmi Diany itu...

Sumber: http://www.jpnn.com/read/2010/12/12/79383/Baru-Sebulan,-Marissa-Haque-Diberhentikan-

Marissa Haque & Ikang Fawzi: Kejahatan Cyber Crime Diduga By Design Timses Airin Rachmi Diany/Ratu Atut Chosiyah kepada Keluarga Kami

NUSANTARA - SUMUT
Minggu, 12 Desember 2010 , 10:51:00, Baru Sebulan, Marissa Haque Diberhentikan

TAPTENG -- Marissa Haque Pasaribu yang dilantik 8 Nopember 2010 sebagai anggota DPRD Tapteng Pergantian Antar Waktu (PAW) dari Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) menggantikan Alm H Petrus Cuaca, sudah langsung diberhentikan sebagai kader oleh partainya. Sehingga pemberhentian tersebut secara otomatis juga melenyapkan hak Marissa sebagai anggota DPRD Tapteng dari PKPB.

Hal ini sesuai dengan SK DPD PKPB Tapteng Nomor: SKEP-02/DPD-PKPB/TT/XI/2010 tanggal 15 Nopember 2010 Tentang Pemberhentian Marissa Haque Pasaribu sebagai anggota PKPB Tapteng dan penetapan Hamdan Simbolon SH sebagai PAW anggota DPRD PKPB Tapteng periode 2010-2015 yang dikuatkan dengan SK DPD PKPB Sumut Nomor : SKEP-37/DPD-PKPB/SU/XII/2010 tanggal 4 Desember 2010 yang ditanda tangani langsung oleh Ketua DPD PKPB Sumut, Drs H Razman Arif MA dan Sekretarisnya Andri Agam SH.

Demikian disampaikan oleh Pjs Ketua DPD PKPB Tapteng, Paradong Martin Nababan didampingi Koordinator Dapil VIII PKPB Sumut, Hamdan Simbolon SH kepada Metro Tapanuli di Sibolga, kemarin.

Menurut Pjs Ketua DPD PKPB Tapteng, Paradong M Nababan, pemberhentian sebagai kader yang dilakukan oleh PKPB kepada Marissa Haque Pasaribu adalah disebabkan karena Marissa Haque dinilai telah melakukan pelanggaran terhadap Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dan Peraturan Partai.
"Ada dua alasan kuat kenapa kita terpaksa memberhentikan Marissa Haque Pasaribu sebagai kader PKPB Tapteng, yang tentunya juga secara otomatis menghilangkan haknya sebagai anggota DPRD Tapteng dari PKPB. Alasan pertama adalah disebabkan karena Marissa Haque Pasaribu sebagai kader PKPB telah terbukti melanggar AD/ART PKPB dan Peraturan PKPB Nomor : PP-04/DPP-PKPB/II/2007 Tentang Tata Cara PAW. Di mana, Marissa Haque Pasaribu dinilai terbukti melakukan pengajuan dirinya sendiri ke KPU Tapteng sebagai PAW menggantikan Alm H Petrus Cuaca tanpa adanya persetujuan dan SK dari DPP PKPB tentang PAW tersebut.
Alasan yang kedua, dikarenakan Marissa Haque Pasaribu tidak mau melakukan koordinasi dan bahkan tidak mengakui Pjs Ketua DPD PKPB Tapteng yang telah ditetapkan oleh DPD PKPB Sumut dengan nomor : SKEP-34/DPD-PKPB/SU/XI/2010 Tentang Penetapan Paradong Martin Nababan sebagai Pjs Ketua dan Novi Sanra Siregar sebagai Pjs Sekretaris DPD PKPB Tapteng sehingga telah melanggar Peraturan Partai PKPB No: PP-02/DPP-PKPB/II/2007 Tentang Disiplin Partai dan Sanksi Organisasi. Sebagai ketua partai, kita harus menjunjung tinggi AD/ART Partai dan melaksanakan Peraturan Partai secara tegas," jelasnya.

Saat ditanya Metro Tapanuli tentang kepastian tanggal pelantikan Hamdan Simbolon SH sebagai anggota DPRD Tapteng menggantikan Marissa Haque Pasaribu, Paradong menyatakan akan menyerahkan hal tersebut kepada KPU dan DPRD Tapteng.
Sementara Marissa Haque Pasaribu yang coba dikonfirmasi METRO tanggapannya terkait pemberhentian tersebut, tidak berhasil. Saat Metro Tapanuli mencoba menemui anggota DPRD Tapteng termuda ini di Kantor DPRD Tapteng, tidak berhasil ditemui. Menurut beberapa staf di kantor tersebut, Marissa sudah pulang dari DPRD Tapteng. Ketika beberapa kali coba dikonfirmasi METRO melalui ponselnya, tidak diangkat walaupun sudah di SMS. (ahu)

Related News:
Pertamina Diminta Hengkang dari Bitung
Gali Kubur Malah Dapat Bom
Tabung Gas Meledak, Tiga Tewas
Mantan Bupati Simalungun Diperiksa Kejati
Kejati Banten Sorot Fee DPRD Banten
Kejagung Diminta Ungkap Korupsi di Berau

Senin, 20 Desember 2010

Kompetensi Kepemimpinan Juga Belajar dari FH-Usakti: Marissa Haque

Menjadi Kepala Daerah seperti Gubernur/walikota/Bupati adalah sebuah jabatan eksekutif ditingkatan daerah, adalah tidak beda dengan pejabat negara lainnya maupun presiden yang mempunyai garis-garis besar dalam bekerjanya maupun hubungan antar lembaga. Hal tersebut untuk menjaga tidak tumpang tindihnya birokrasi dalam pemerintahan yang mengakibatkan inefisiensi implementatif. Singkatnya, hal ini membantunya dalam menjalankan pemerintahan yang syarat dengan elemen hukum dan politik.

Selanjutnya Kepala Daerah haruslah seorang yang mempunyai visi dan misi yang jelas yang terutama dalam kepemimpinan daerahnya. Selain itu tidakkah lebih baik jika seorang kepala daerah yang amanah, dalam arti mampu memujudkan apa yang dijanjikan selama kampanye? Disini stategi-strategi pembangunan yang efektif diperlukan guna menjaga kestabilan serta kelancaran dalam merealisasikannya, bukan kalkulasi dukungan politik semata.

Secara pribadi, kesemuanya berpusat pada satu inti yaitu kinerja. Sebuah janji, tujuan ataupun cita-cita pasti akan terletak pada proses kinerja bagaimana mencapainya. Demikian juga dengan seorang Kepala Daerah, akan semakin bermanfaat bagi masyarakat daerahnya jika mengandalkan kinerja-kinerja yang kongkrit. Apalagi dalam era otonomi daerah sekarang ini yang memberikan keleluasaan yang lebih pada daerah sehingga dapat dikatakan awal yang baik dalam pengembangan dan pembangunan.

Untuk kelanjutannya agar kebijakan pemerintah daerah sinkron dengan kenyataan dilapangan serta berguna untuk memberikan poin-poin determinasi maupun kolaborasi target-target pembangunan, sebaiknya dilakukan upaya-upaya dasar seperti penyerapan aspirasi masyarakat, pemetaan geografis daerah, pemahaman kondisi sosial budaya maskarakat lokal serta pemahaman ekonomi lokal. Secara empiris, hasil-hasil tersebut diatas berbeda satu sama lain setiap daerah. Untuk itulah dapat kita simpulkan bahwa setiap daerah memiliki potensi dan karakteristik yang berbeda yang tentunya menuntut perlakuan berbeda pula. KD haruslah benar-benar mengerti akan daerahnya. Bukan sekedar figur terkenal, tokoh maupun emosi putra daerah belaka.

Beberapa aspek yang harus dipenuhi antara lain:

(1) Aspek Ekonomi
Gerak ekonomi adalah salah satu yang terpenting dalam suatu daerah. Perkembangannya juga tidak lepas dari geologis ekonomis dan historis masyarakat setempat, sehingga hal ini memungkinkan perbedaan karakteristik perekonomian satu daerah dengan yang lain. misalnya daerah A yang tanahnya subuh untuk pertanian maka mayoritas penduduknya bergerak dibidang pertanian. Berbeda dengan daerah B yang dekat dengan pantai dan tanah yang kurang subur sehingga tidak cocok untuk lahan pertanian, maka dari itu penduduknya lebih banyak yang bekerja dibidang perikanan dan pariwisata.

Dari ilustrasi diatas, salah satu strategi untuk menyiasati dalam hubungannya dengan pengembangan ekonomi adalah memakai konsep keunggulan komparatif, yaitu pembangunan dengan mengembangkan keunggulan ekonomis setempat, dimana tidak terdapat ditempat lain. Pola ini memungkinkan untuk membentuk identitas dan meningkatkan daya saing tersendiri satu sama lain antar daerah. Hal tersebut dengan membawa dampak positif dalam pembangunan nasional karena akan banyak terbantu dalam menentukan kebijakan dan efisiensi.


Selain itu, tugas pemerintah daerahlah yang memberikan tatanan pijakan dan dukungan yang penuh pada kewirausahaan dan kegiatan ekonomi lainnya. Secara lebih nyata dalam dunia bisnis membutuhkan stimulus-stimulus seperti penyediaan infrastruktur, birokrasi perijinan yang praktis, insentif pajak, aturan-aturan main yang jelas dalam berbisnis, pengelolaan kekayaan alam yang tidak monopolitik, perlindungan, pendidikan dan pelatihan usaha, upah minimum daerah, memberdayakan organisasi-organisasi pekerja dan kebijakan supported sektoral lain-lainnya yang sesuai.

Masalah pengangguran dan tingginya angka angkatan kerja juga tidak kalah penting untuk diselesaikan dengan menciptakan program-program kerja yang padat karya maupun memberikan insentif kepada usaha yang melibatkan tenaga yang banyak. Surplus anggaran daerah seharusnya dimaksimalkan dengan program diatas serta dalam rangka menyediakan infrastruktur usaha yang berkesinambungan.

(2) Aspek Kesehatan

Aspek ini meliputi tingkat kelahiran, tingkat umur rata-rata hidup, kebersihan, kondisi Mandi cuci kakus (MCK), populasi penduduk dalam hubungannya dengan kesehatan, pemahaman masyarakat tentang kesehatan, pelayanan dan kuantitas publik kesehatan didaerah, program vaksinasi, disease preventives dan masih banyak lagi. Secara ringkas, program-program yang berhubungan dengan kesehatan lokal sangat mendukung berjalannya aspek lain. Oleh karena itu concerning akan meningkatkan kualitas kesehatan, akan memudahkan masyarakat dalam mengakses kebutuhan sehatnya. Ada semacam timbal balik positif jika semakin sejahtera suatu daerah maka semakin tinggi kualitas kesehatan masyarakat, semakin mudah pemerintah menjalankan proses pembangunan, begitu sebaliknya.

(3) Aspek Tata Ruang Kota

masalah ini mungkin menjadi permasalahan daerah dimana-mana yaitu kurang tertatanya tata ruang kota yang baik. Akibatnya terjadinya tumpang tindih pembangunan pemukiman, areal pendidikan, perkantoran, mall, pelayanan public lainnya, hotel, bangunan-bangunan yang mempunyai historikal yang tinggi dan lain-lainnya. Jika kita melihat situasi-situasi urban khususnya sangatlah crowded berserta aktivitas masyarakatnya yang berjejal-jejalan.

Ada baiknya untuk mengatasinya dibuat cities designs planning yang membantu pengaturan dan alokasi konsentrasi pembangunan infrastruktur. Untuk memperkuatnya maka memasukkannya dalam salah satu orientasi kebijakan-kebijakan daerah sangatlah mendukung selain memberikan landasannya berupa payung hukum atas implementasinya.

Strategi yang lain adalah memangkas birokrasi proyek-proyek yang ada dengan mekanisme satu pintu, memungkinkan terkontrolnya di dilapangan dan memperkecil inefisiensi yaitu pungutan, korupsi, kolusi maupun pajak berganda.

(4) Aspek Pendidikan

Aspek ini tidak kalau pentingnya dengan yang lain. Dus, sangat berhubungan dengan kebijakan pemerintah pusat.

Memajukan pendidikan adalah suatu keharusan yang di amanatkan undang-undang dan menjadi ujung tombak pembangunan bangsa negara di masa depan.

Perkembangan pembangunan nasional di dunia pendidikan sudah ada peningkatan meski berjalan lambat. Program wajib belajar, sekolah gratis dan peningkatan anggaran pendidikan diharapkan mampu memperbaiki kualitas dan kuantitas warga negara.

Di tingkatan daerah, dukungan pemerintah daerah untuk mengembangkan dan meneruskan kebijakan tersebut dengan mempersiapkan pelaksanaan dan teknis program-program yang ada, selain mengontrol hambatan-hambatannya, seperti pungutan diluar pendidikan, bocoran alokasi anggaran pendidikan dan sebagainya.

Diluar itu tidak menutup kemungkinan pemerintah daerah memajukan pendidikan dengan kreativitas sendiri sepanjang tidak keluar kebijakan nasional, misalkan peran aktifnya dalam sekolah-sekolah alternatif, memfasilitasi sekolah dengan dunia usaha, dukungan kepada sekolah selain negeri dan sebagainya.

Masih banyak lagi pembahasan-pembahasan diluar kontek diatas yang seperti saya ulas diatas. Perbedaan sangat mungkin terjadi satu daerah dengan daerah lain tentang prioritas kerja kepala daerah sehingga sinergi dengan kebutuhan-kebutuhan masyarakatnya.

Cakupan diatas menggambarkan situasi dan solusi singkat atas daerah-daerah secara general yang semoga dapat memaksimalkan pembangunan tentunya. Insya Allah demikian adanya.

Selasa, 14 Desember 2010

Ikang Fawzi Role Model Marissa Haque Alumni Usakti Jadi MBA dari UGM


Ini Pendidikan Ala Ikang Fawzi
"Senang sekali akhirnya bisa dapat gelar magister, kuliah selama 1,5 tahun."Rabu, 15 Desember 2010, 00:25 WIB
Antique, Beno Junianto

Ikang Fawzi (VivaNews/ A. Rizaluddin)
VIVAnews - Keluarga Ikang Fawzi di Yogyakarta sedang berbahagia, sebab Ikang Fawzi suami artis Marissa Haque dengan nama lengkap Ahmad Zulfikar Fawzi dinyatakan lulus dengan memuaskan dari Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Gajah Mada dan berhak menggunakan gelar MBA.

"Senang sekali akhirnya bisa dapat gelar magister, kuliah selama 1,5 tahun. Karena serius, saya bisa cepat selesai kuliah," ujar Ikang Fauzi saat dihubungi VIVAnews di Jakarta, Selasa 14 Desember 2010.

Ikang mengaku sangat mendapat dukungan dari sang istri untuk bisa menyelesaikan kuliahnya di kampus terbesar di Yogyakarta itu. "Dukungan istri ini sangat menyuntik saya, dan saya akan terapkan ke anak-anak karena kelak juga harus sama dengan ayahnya," ujarnya.

Tesisnya setebal 300 halaman lebih, yang berjudul Analisa Strategi Bisnis Properti-tainment di Salah Satu Industri Bisnis Properti (studi pada PT Impian Jaya Ancol) dibuat karena Ikang sangat ingin serius dalam bisnisnya kelak.

"Memang saya lihat potensi besar dengan tempat hiburan seperti Ancol ini. Siapa tahu, saya ke depannya akan membuka tempat hiburan besar," harap penyanyi kelahiran 23 Oktober 1959 ini.

Ikang yang bisa menyelesaikan kuliah S2-nya berharap agar ditiru anaknya kelak. "Ini yang saya terapkan di keluarga, Muliawati Fawzi dan Marsha Chikita Fawzi bebas menentukan bakatnya ke depan tapi tidak boleh melupakan pendidikan, terutama istri saya yang serius dalam pendidikannya ini."

• VIVAnews

Sumber: http://showbiz.vivanews.com/news/read/193785-ini-pendidikan-ala-ikang-fawzi

Selasa, 07 Desember 2010

Dinamika Sidang MK tentang Dugaan Pelanggaran Konstitusi Pilkada Tangsel 2010: Marissa Haque Fawzi


Rabu, 1 Desember 2010 09:49 WIB

Airin Rachmi Diany-Arsid &
Andre Stinky Taulani Saling Tuding di MK
Warta Kota/Valentino Verry
Lokasi: Gambir, Warta Kota

SEJUMLAH saksi kubu Arsid-Andre Taulany, yang teridri atas lurah dan sekretaris lurah (Sekel) mengaku dipaksa untuk mendukung pasangan Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie. Hal itu terungkap dalam sidang gugatan hasil Pemilukada Kota Tangsel Selasa (28/11) di Mahkamah Konstitusi (MK) Gambir.

Sidang sengketa Pemilukada Tangsel itu dipimpin majelis hakim yang berjumlah tiga orang, yaitu Mahfud MD (Ketua), Arsyad Sanusi (anggota), dan Maria Farida Indrati (anggota). Sidang digelar dengan agenda mendengar keterangan saksi dari kedua belah pihak. Kemarin kubu Arsid mengajukan saksi 15 orang terdiri atas lurah dan sekel.

"Kami pernah dikumpulkan di rumah Ibu Airin di Alam Sutra Serpong. Intinya agar kami mendukung Ibu Airin. Saat pulang kami diberi uang Rp 2,5 juta. Yang hadir saat itu sekitar 54 lurah se-Tangsel. Yang memberi uang adalah H Rasyid, panitia acara itu," ucap Syahbudi, Lurah Benda.

Menurut Syahbudi, setiap apel Senin pagi, beberapa bulan menjelang pemilukada, camat memanggil seluruh lurah. Camat bertanya soal kondisi dan keadaan peta dukungan terhadap Airin-Benyamin. Camat meminta supaya dukungan itu terus digalang agar Airin menang saat pemilukada.

Hal yang sama diungkapkan saksi lain, di antaranya Djamaludin, Sujiana, Eddy, Harun. Keempatnya adalah sekel. Mereka mengaku diharuskan mendukung Airin-Benyamin. Sebagian dari mereka mengaku diintimidasi oleh camat jika diketahui berbeda pandangan. Bahkan di antara mereka ada yang dicopot dari sekel, dan diturunkan jabatannya menjadi staf di Kantor Kecamatan. Malah, Dede, staf honorer di Kelurahan Pisangan, yang juga saksi kubu Arsid, dipecat gara-gara tidak mendukung Airin.

"Saya sempat berdebat dengan Pak Lurah Idrus Asyani. Menurut saya, PNS itu harus netral, tidak boleh mendukung pasangan calon. Tapi malah dipecat saya sebagai PNS honorer. Saya dianggap tidak sejalan dengan lurah," ucapnya.

Dibantah

Namun keterangan para saksi kubu Arsid itu dibantah oleh saksi yang diajukan Airin. Dalam sidang tersebut kubu Airin juga menghadirkan 15 saksi, di antaranya terdapat pejabat Eselon I dan II Kota Tangsel, serta para camat. Mereka adalah Penjabat Wali Kota Tangsel, Eutik Suarta, Asda I Ahadi, Sekretaris Daerah Dudung Diredja, Kepala Dinas Pendidikan Dadang Sofyan, Kepala Dinas Kesehatan Dadang M Epid, Kepala Dinas Bina Marga Dandy P

Eutik Suarta mengatakan tudingan bahwa PNS Tangsel termasuk para lurah harus mendukung salah sati kandidat adalah tidak benar dan terlalu mengada-ada. Menurut Eutik, sejak sebelum masa kampanye dimulai, pihaknya sudah membuat surat edaran agar semua PNS tangsel bersikap netral, dan tidak terlibat politik praktis. Komitmen netralitas itu kata Eutik diwujudkan melalui penandatanganan kesepakatan soal netralitas PNS Tangsel antara Sekda/Kepala BKD, Dudung E Diredja, dengan Ketua Panwaslu Tangsel Muslih Basar.

Ahadi yang disebut-sebut terlibat dalam tim sukses juga membantah. "Saya tak mengenal Airin. Cuma ketemu saat ada acara. Saya juga tidak menandatangani surat memo soal dukungan kepada Airin," ucapnya.

Verry Muchlis, sekretasris tim sukses Airin, mengatakan bahwa kubunya telah melaksanakan semua proses pentahapan dengan baik. "Kami tidak punya kemampuan untuk melakukan dukungan secara terstruktur dan masif termasuk mengerahkan lurah atau sekel. Justru kubu nomor tiga yang melakuklan politik uang," tegasnya.

Mendengar keterangan dari para saksi itu, majelis hakim MK tampak bingung. "Ada apa ini? Kata saksi pemohon ada politik uang dan dukungan PNS, tapi kata saksi termohon, tidak ada. Ingat kalian disumpah sebelum bersidang. Jadi tidak boleh bohong. Karena keterangannya berbeda sekali," ucap Maria Farida.

Sidang akan dilanjutkan pada Rabu (1/12) ini. Ketua MK, Mahfud MD, meminta pihak termohon dan pemohon untuk menyusun daftar saksi dengan benar agar tidak ada yang luput dari sumpah. (Valentino Verry)

Sumber: http://www.wartakota.co.id/detil/berita/33467/Airin-Arsid-Saling-Tuding-di-MK

Rabu, 01 Desember 2010

Semoga Prof Mahfud MD Dosenku di FH-UGM Tetap Menjujurkan Keadilan di Tangsel: Marissa Haque Fawzi

Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang akan diputuskan Rabu pekan depan. Sebagai salah seorang warga Tangerang Selatan, Banten, khususnya Bintaro berharap dengan amat sangat bahwa Prof Mahfud MD Dosenku di FH-UGM Tetap Menjujurkan Keadilan di Tangsel. Karena saya pribadi menyaksikan ratusan kejahatan konstitusi yang sangat in-konstitusional didepan mata terkait dengan pelaksanaan pemilukada Tangsel 2010 kemarin ini sejak berjalannya dua tahun lalu segala persiapannya.

Doa rintihaku,
 Marissa Haque Fawzi

Selasa, 30 November 2010

Jika Terbukti Asda I Tangsel di Balik Kemenangan Airin Rachmi Diany, Hasil Wajib Dianulir: Marissa Haque Fawzi

Sengketa Pemilukada Tangsel: Asda I Tangsel di Balik Kemenangan Airin?

Selasa, 30 November 2010 - 19:07 wibHasan Kurniawan - Okezone

JAKARTA - Memo Asisten Daerah (Asda) I Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Ahadi tentang Airin Fans Club (AIFAC) disoal dalam sengketa Pemilukada Tangsel, di Mahkamah Konstitusi (MK), Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (30/11/2010).
Hal ini dikarenakan memo tersebut dianggap sebagai tiket kemenangan bagi pasangan Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie.

Dalam memo itu, seluruh Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD) di lingkungan Kota Tangsel, diminta untuk mendukung semua program kerja yang telah ditetapkan oleh Airin. Dalam memo itu terdapat tanda tangan Ahadi dan stempel Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel. Namun, di muka sidang Ahadi membantah tudingan terhadap dirinya itu.

"Saya membantah tudingan terhadap diri saya yang dianggap membentuk AIFAC. Itu merupakan inisiatif dari seseorang yang bernama Cecep. Dia bergerak di bidang hiburan dan kelompok ini tidak terorganisasi. Saya tidak mengenal Airin," ujarnya disambut riuh suara pendukung pasangan Arsid-Andre Taulany, di luar sidang MK.

Keterangan Ahadi menimbulkan reaksi dari kuasa hukum Arsid-Andre dan meminta majelis hakim untuk memperlihatkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) miliknya. Serta melihat tanda tangan yang ada dalam KTP itu, seraya mencocokkan dengan tanda tangan yang ada di memo AIFAC. Selain memperlihatkan KTP miliknya, Ahadi juga disuruh membuat tanda tangan di hadapan majelis hakim.

"Apakah bapak pernah melihat dan merasa membuat memo ini?" tanya Ketua Sidang Mahfud MD kepada Ahadi. Dilanjutkan dengan, "Kok tanda tangannya sama yah?" sambung Mahfud. Setelah memperlihatkan tanda tangan pada KTP yang dimilikinya, Ahadi pun disuruh membuat tanda tangan baru di atas secarik kertas.

"Coba tanda tangan, jangan ragu-ragu membuat tanda tangan," tegas anggota majelis hakim, Muhammad Arsyad Sanusi, kepada Ahadi yang tampak grogi. Kemudian, tanda tangan itu diserahkan majelis hakim kepada tim untuk dicocokkan kesamaannya. (teb)

Sumber: http://news.okezone.com/read/2010/11/30/338/398768/asda-i-tangsel-di-balik-kemenangan-airin

Mempertajam Analisa Hukum Kecurangan Politik-Hukum Pilkada Tangsel 2010: Marissa Haque Fawzi

Menyaksikan Politik Konstitusi Rapuh tidak Islami di Tangsel 2010

Jumat 19 November 2010
Menyaksikan Pemilukada Tangsel Kental dengan Pelanggaran dan Kecurangan

TANGSEL - Koordinator Lembaga Kajian dan Analisa Daerah Terpadu, Ade Yunus, memprediksi kalau pemilihan walikota dan wakil walikota Tangerang Selatan akan berujung seperti yang terjadi di Kabupaten Pandeglang, Banten. Proses pemilihan akan diulang karena indikasi pelanggaran maupun kecurangan sangat kentara. "Berbagai pelanggaran tersebut memiliki persamaan dengan pelanggaran yang terjadi dalam Pilkada Pandeglang. Mahkamah Konsitusi menyatakan pilkada di daerah tersebut harus diulang secara keseluruhan," tutur Ade, Kamis (18/11).

Pengamat dari Universitas Muhammadiyah Jakarta itu mengatakan, indikasi pelanggaran maupun kecurangan yang terjadi dalam proses pemilihan di Tangerang Selatan Sabtu lalu dilakukan secara terstruktur, sistemik dan massif.

Berdasarkan data yang dihimpun LKADT, berbagai kecurangan tersebut diantaranya berupa penggelembungan suara, pengerahan birokrasi, dan politik uang. Indikasi penggelembungan suara dilakukan lewat perumusan daftar pemilih tetap. "Surat undangan memilih palsu dibuat agar pemilih palsu hadir di TPS," jelas Ade. Sedang tim pemenangan pasangan Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie, pasangan yang Rabu malam lalu ditetapkan sebagai pemenang, Ade menuding, melibatkan birokrasi dalam program kerjanya. "Tiga hal ini (mark up jumlah suara, pengerahan birokrasi dan politik uang) menjadi kekuatan kubu pasangan Arsyid-Andre Taulany untuk memenangkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi," katanya. (ti/isan)

Sumber: http://www.bantenpost.com/berita.php?berita=BU/BNTP/11/10/1316

Sabtu, 27 November 2010

Katakan yang Benar Walau Satu Ayat (Terkait Aurat Vina Panduwinata & Memes Addie MS): Marissa Haque Fawzi

Tangan Allah Melindungi Perjuanganku Mengatakan yang Benar Soal Aurat Vina Panduwinata & Memes Ibu dari Kevin Vierra.

Terimakasih banyak saudaraku Mas AZLIN di alamat:  kencanagroup at ymail.com, 202.70.54.136 Submitted on 2010/11/06 at 3:48pm
Assalamulaikum Wr. Wb,
Saya setuju dengan Mbak Marisa. Berani dan tegas. untuk memberantas hal2 yang menyalahi norma agama (Islam tentunya), tidak mesti melihat siapa Mbak Marisa.

Siapa saja pun harus berbuat demikian kalau dia mengaku islam. Apalagi Mbak Marisa sebagai Publik Figur. Popularitas dalam kancah politik itu tergantung yang menilai. Berbuatlah yang terbaik menurut agamamu.
Mbak Marissa Haque sudah benar adanya! Cegahlah perbuatan yang salah itu  dengan:

1. dengan tindakan

2. dengan perkataan

3. Mencegahnya dari dalam hati (selemah-lemahnya iman)

Setidaknya apa yang telah Mbak marisa tulis dapat menyadarkan mereka untuk tidak bangga berbuat dosa membuka dan memperlihatkan aurat wanita mereka. Setiap Manusia tentunya tidak luput dari dosa, tetapi jangan sampai bangga dengan perbuatan dosa tersebut.
Salam.

Hukum dan Konstitusi di Tangsel Diduga dalam Permainan Kartel: Marissa Haque & Ikang Fawzi

OPINI Ragile | 19 November 2010 | 00:37 1633 125
Sumber foto: Dok Kompasiana Gathering 2009 by Edy Taslim (dari kanan: Ragile, Marissa Haque, Pepih Nugraha)
Setelah menghilang empat bulan Marissa Haque kembali posting di Kompasiana. Bunyinya sama dengan yang diutarakan kepadaku via Telepon dan SMS selama November sehubungan dengan meledaknya twitter yang menyebut-nyebut perseteruannya dengan Vina Panduwinata. Namun di mata saya Marissa (Icha) lain di alam nyata lain di alam maya. Bahasanya jauh banget bedanya deh. Kenapa Yah, mau tau?

Postingan dia kemarin di sini: Peduli Linkungan Lahir Bathin. Bicara tentang Kompasiana, Pilkada Walikota Tangerang Selatan dan Vina Panduwinata. Nampaknya terburu-buru menulisnya sehingga terkesan loncat-loncat. Semua itu dalam rangka menanggapi postingan Syaifuddin Sayuti Ada Apa Dengan Marissa Haque? Yang saya tangkap adalah: (1)Icha tidak suka dengan tingkah laku Vina Panduwinata ketika manggung bareng dengan Ikang Fawzi suami Icha, (2)Icha nulis dalam blog pribadi di blogdetik karena gagal menyelesaikan secara pribadi dengan Vina, (3)Icha tidak keberatan dan atau tidak terganggu dengan gaya pakaian orang lain sepanjang tidak mengganggu secara langsung rumah tangganya, (4)Reaksi keras pembaca adalah lebih kepada cara Icha menyampaikan keluhan itu, bukan pada substansi isi keluhan.

Ibarat sepakbola Icha suka maen gaya total footbal formasi 4-4-2 ala Belanda atau Kick and Rush gaya Inggris, keduanya attacking style. Selebihnya saya tidak tahu. Begitu juga tentang Pilkada Tangerang Selatan di mana Icha menyokong calon independent di luar parpol. Saya taunya ada rumor bahwa di sana telah ada semacam hegemoni oleh keluarga tertentu untuk menguasai jabatan strategis. Namum demikian soal politik tidak semudah yang kita baca di atas kertas. Maklum banyak intrik dan akal bulus yang alus-alus. Biarlah rakyat Tangerang Selatan bicara, mereka lebih tau.

Dua kali saya ketemu langsung dan ngobrol bareng dengannya. Sekali di Kopdar Kompasianan pas peluncuran buku Chappy Hakim berjudul Cat Rambut Orang Yahudi di Hotel Sultan Jakarta, Agustus 2009. Dan Di Tangerang pada acara Pemuda Integritas Tangerang Selatan (PITA) pada Juli 2010. Dua kali ketemu langsung dan ngobrol panjang lebar. Yup, jauh banget deh dengan bahasanya di dunia maya. Siapapun sulit untuk tidak mengatakan Icha sangat ramah, gaul, enak diajak bicara apa saja. Dan…. doyan ngobrol, hehehe…

Mudah-mudahan ke depan makin banyak interaksi dengan kompasiner makin bagus jalinan persahatan dan saling pengertian di mana Icha tak sungkan ganti gaya “maen bolanya” misal dengan gaya Samba Brasil yang paling banyak diminati di sini. Kebetulan aku suka film-film Marissa Haque dan juga demen lagu-lagu Vina Panduwinata yang cihuyy banget gaya “stakatonya”.
 ***

Salam Tuljaenak, RAGILE 19-nov-2010

Dari Engkong Ragile Sahabat Kompasiana.com yang Selalu Penuh Atensi: Marissa Haque & Ikang Fawzi

Minggu, 21 November 2010

Kecurangan Pilkada Tangsel 2010 (Airin Rachmi Diany) Berpola Sama dengan Pilkada Banten 2006 (Ratu Atut Chosiyah): Timses Arsyid-Andre

Daftarkan Gugatan ke MK, Arsid dan Andre Stinky Taulani Menghimbau Airin Rachmi Diany dan Masyarakat Tetap Tenang

Minggu, 21 November 2010 21:59 redaksi
Tangsel – Menemukan puluhan bukti dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kota Tangerang Selatan (Tangsel)yang dipenuhi dengan kejahatan pemilukada dan kecurangan, Calon Walikota Arsyid mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang.
Hal ini untuk menjaga stabilitas dan kondusifitas yang mulai terusik akibat ancaman kekisruhan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dari pihak timses Airin Rachmi Diany.Dalam sebuah diskusi santai di kediaman calon Wakil Walikota Andre Taulany Stinky, Ahad (21/11) Arsyid mengatakan, Pemilukada sebagai bentuk demokratisasi di daerah sejatinya menjadi media bagi masyarakat untuk bersama-sama terlibat dan menjadi subjek pembangunan. Misi ini, kata Arsyid, membutuhkan stabilitas dan kondusifitas agar agenda pembangunan berjalan lancar.
“Alhamdulillah Pemilukada berjalan lancar dan aman. Terimakasih pada masyarakat telah mempercayakan kepemimpinan Tangsel kepada Saya dan adinda Andre. Kita sudah merancang agenda-agenda pembangunan, baik jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. Semua agenda berbasis warga. Semoga bisa berjalan lancar dalam suasana kondusif,” tutur Arsyid.Karena itu, Arsyid mengimbau kepada masyarakat agar tidak terprovokasi oleh berbagai hasutan dan fitnah pihak-pihak tertentu yang sengaja dihembuskan untuk merusak solidaritas sosial masyarakat.
“Jangan sampai kompetisi Pemilukada merusak keakraban, kebersamaan, dan solidaritas masyarakat,” kata Arsyid. Sebab bila itu yang terjadi, menurut Arsyid, Pemilukada sudah melenceng dari tujuan awalnya. “Pemilukada sebagai bentuk modern dari musyawarah seharusnya menjadi media untuk menata bersama dalam suasana keakraban dan kebersamaan”, tandas Arsyid.Sementara itu, salah satu ketua tim pemenangan Arsyid-Andre, Rully ari PPP mengatakan, imabauan Arsyid itu menanggapi berbagai fitnah, kampanye hitam, dan provokasi pihak-pihak tertentu yang tidak puas dengan hasil Pemilukada.
“Mental tidak siap kalah membuat timses Airin Rachmi Diany patut diduga melakukan serangan membabi buta. Fitnah sana sini, mencari-cari kesalahan, dan memprovokasi masyarakat dengan berbagai kampanye hitam yang disebarkan secara massif. Semoga masyarakat tidak terpengaruh dan tetap tenang,” kata Rully“Jelas-jelas pasangan AIB (Airin dan Benyamin) melakukan pelanggaran puluhan. Dari laporan para pengawas independen, temuan bukti di lapangan, mereka yang curang dan banyak melanggar seperti temuan money politic dan selebaran-selebaran fitnah,” tandas Rully.


Senin esok ini 10 (sepuluh) orang tim lawyers pasangan Arsyid dan Andre akan medapatkan salinan gugatan di MK, tnamun menjaga suasana kondusif juga penting, mari jadikan semua ini sebagai proses pembalajaran bagi semua”, tegas Rully Ketua Pemenangan dari PPP Tangsel yang merupakan koalisi gabungan dari Gerindra dan Hanura dengan slogan: "SAY NO to AIRIN RACHMI DIANY yang penuh manipulasi dan kecurangan dalam Pilkada Tangsel 2010 ini." (And)

Minggu, 14 November 2010

Menjujurkan Kartel Politik Hukum di Tangsel: Marissa Haque Fawzi




Sapa Kasih untuk Uni Linda Djalil di www.kompasiana.com

Sumber: http://marissahaque-sdalh.blogdetik.com/2010/11/14/peduli-lingkungan-lahir-bathin-di-tangsel-2010-marissa-haque-fawzi/#more-28

Bertemu Linda Djalil yang masih manis dan ramah di Citos (Cilandak Town Square), Jakarta Selatan sekitar dua minggu lalu. Bersama Alfian Sekjen PITA Tangsel dan Ine Sepri-ku saya sedang menuju sebuah café disana dalam rangka menghadiri sebuah rapat tertutup bersama tim penyandang dana Andre Taulani dan Bang Arsyid plus tim penyandang dana tim Pak Yayat dan Mas Norodom. Mbak Linda saya saksikan sedang sangat asyik serta aktif memasarkan teri balado ala Padang yang saya coba tester-nya lezat ternyata sekali, termasuk brosur salon muslimah mbak Linda di Bintaro, Tangsel.

Ini respon saya kedua setelah lagi-lagi tertegun dengan ekspresi tulisannya yang manis-menggelitik-menghujam. Namun karena seorang Linda Djalil yang saya kenal sangat manis hati dan lembut bahasa, maka saya santai saja membaca respon tulisannya di kompasiana.com tulisan dari seorang kompasianer yang sejak dulu memang tidak pernah ramah terhadap tulisan kritik pada pemerintah sekarang. Tulisan orang tersebut beralamat di: http://sosbud.kompasiana.com/2010/11/06/ada-apa-dengan-marissa-haque/

Kompasiana memang awalnya ditujukan sebagai rumah sehat jurnalistik masyarakat/citizen journalism. Namun dalam perkembangannya saya melihat rumah kompasiana.com dipakai sebagai alat/tool/instrument dari kader-kader 2 (dua) partai besar terntentu didalam memsarkan dirinya bagi kepentingan Pilkada/Pemilukada daerah tertentu. Sehingga kebercenderungan dari admin kompasiana.com tidak saya lihat netral adanya! Bahkan admin tertentu kompasiana.com sendiri sangat ‘tipis kupingnya’ alias anti kritik dari anggota kompasianers lainnya.

Terkait dengan blog pribadi saya dengan alamat di blogdetik.com, adlaah ekspresi pribadi yang tidak senang ada aurat perempuan—maaf payudara Vina Panduwinata—yang menempel erat dalam posisi/kondisi 3/4 telanjang pada dada suami saya Ikang Fawzi. Adalah hak seorang istri untuk menyatakan keberatannya. Setelah saya utarakan langsung kepada sang pemilik payudara, yang bersangkutan merasa keberatan dengan menyatakan itu adalah hak dia untuk berpakaian seperti apapun. Saya katakan kembali pada yang bersangkutan bahwa silahkan saja dia tidak pakai baju sekalipun lalu menempelkan aurat didadanya pada lelaki-lelaki lain/suami-suami orang lain, asalkan: “jangan lakukan lagi kepada Ikang Fawzi suami saya!”, demikian jawabku kemarin dulu itu.

Bilamana mbak Linda Djalil bersepakat dengan cara berbusana/life style Vina Panduwinata antara lain dengan menempelkan payudaranya pada suami perempuan lain, yah…silahkan saja! Karena itu selera dan hak anda mbak Linda Djalil. Begitu juga dengan sang author dengan alamat: http://sosbud.kompasiana.com/2010/11/06/ada-apa-dengan-marissa-haque, juga saya persilahkan saja bila ingin dalam waktu dekat Vina Panduwinata menempelkan payudaranya kedada anda Bung!

Namun sekali lagi hak saya Marissa Grace binti Haque sebagai istri Ikang Fawzi untuk mengatakan: ”TIDAK! terhadap payudara ¾ telanjang perempuan non-muhrim dari sudut dunia manapun untuk ditempelkannya kedada Ikang Fawzi suamiku.” Terkecuali jika Ikang Fawzi bukan lagi menjadi suami saya, itu terserah saja kepada yang bersangkutan. Karena saya yakini siapapun perempuan normal didunia ini tidak ingin suaminya terangsang secara seksual terhadap perempuan lain selain dirinya.

Alhamdulillah sangat banyak dukungan datang kepada saya atas sikap saya ini. Kalau ada yang negatif itu datang—saya duga—dari timses pasangan nomor 4 Airin Rachmi Diany dengan nama Ocil dan Amaruzzaman dengan domisili di Tangerang, Banten karena kuatir atas ‘gerakan bawah tanah’ melawan kedzoliman berkelanjutan di Banten yang ingin secara mutlak menguasai hajat hidup masyarakat Banten secara luas dan berkelanjutan! Kami memang tak henti selama 3 (tiga) bulan belakangan ini mengusung gerakan “ Say NO to Airin Rachmi Diany!”

Kami memang sedang berjuang membantu Tangsel (Tangerang Selatan) terbebaskan dari ‘penjajahan’ seseorang yang mengaku sebagai “Gubernur Jendral van Banten” melalui anak-cucu serta sanak familinya dalam menguasai sepotong wilayah NKRI bernama Propinsi Banten.

Menjawab pertanyaan tulisan si Bung tersebut diatas… hehe…itu kan tulisan tertanggal 19 Agustus lalu …bassssiiii….deeeeh…! sekarang sudah bulan November! Kok setelah lewat masa 4 (emlat) bulan baru bergaung??? Jadi ingat kebiasaan buruk timses grup tertentu saat Pilkada Banten 2006 lalu terkait membuat kampanye hitam/black campaign terhadap saya dan Dr. Zulkieflimansyah dari PKS. Lha, kalaulah betul anda bukan ‘sendok-garpu’ pasangan nomor 4 yang sedang kami perangi agar jangan jadi pemimpin di Tangsel, maka seharusnya… tunjukkan netraliatas anda Bung! Jangan berat sebelah kalau menulis ya? Kasihan rakyat Indonesia sudah kenyang diadu-domba. Karya anda dalam membuat black campaign untuk warga Tangsel ‘teramat-sangat-keliwat’ nggak ngaruh deeeeeh… Warga Tangsel sudah cerdas, dan mereka 51% adalah masyarakat akademik yang nalar lojik-moral-spiritual-nya mumpuni. Jadi sebaiknya jangan buang energi anda untuk sesuatu yang mudlarat! Itu saja sepenggal pesan sederhana saya untuk anda dimanapun anda sedang berada. Saya memaafkan anda… Allahu Akbar! Kita belum medekaaaa…

Fwd: komentar Uni Linda Djalil mantan wartawati Tempo beralamat di: http://sosbud.kompasiana.com/2010/11/06/ada-apa-dengan-marissa-haque/

Jumat, 12 November 2010

Wadduh!... Apakah Percobaan Santet dalam Pilkada Tangsel 13 Nov 2010 dapat dI Pidanakan?



Doa Bunda Marissa Haque dan Kang Ikang Fawzi barusan dari Studio Kantong milik Kang Gilang Ramadhan (sedang merampungkan album BIL singkatan dari Brother in Law) untuk sahabatnya bernama Andre Taulani (Opera van Java) adlaah agar tabah dan selalu kuat adanya. Serta tak lupa selalu sholat 5 waktu dan doa tolak bala jangan ditinggalkan. Berita dari alamat sbb:

http://id.omg.yahoo.com/news/andre-taulani-39dikirimi39-kembang-terbungkus-kain-putih-khjx-0000347912.html#comments

sangat mengejutkan mereka berdua. Namun Kang Ikang dan Bunda Icha santai karena hal terjahat yang pernah dikirim oleh (diduga) tim Ratu Atut Chosiyah dan Airin Rachmi Diany) telah lama mereka terima. Namun kebaikan Kang Ikang dan Bunda Icha adalah selalu memaafkan seluruh orang-orang yang telah mendzolimi mereka berdua. Alhamdulilllaaaaah....

Andre Taulani di Tangerang, Kamis (11/11), mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 05.00 WIB saat dirinya baru saja ingin tidur setelah selesai pulang dari syuting OVJ di Surabaya.
"Saya kaget dibangunin istri. Katanya rumah dilempari telur yang dibungkus dalam kain putih," kata Andre di Tangerang kepada sejumlah wartawan.

Dijelaskannya, terdapat tiga bungkusan kain putih yang masing-masing berisikan telur, kembang tujuh rupa, silet serta tulisan yang kalimatnya bernadakan kasar.

Menurut dia, bungkusan tersebut dilempar oleh empat orang yang mengendarai motor bebek dan langsung pergi setelah membuangnya di bagian teras rumah.

Bunyi kalimat tersebut adalah 'Axxing Sia, Dxxor Sia dan So Suci Sia". Tiga kalimat tersebut dituliskan pada masing-masing kain dengan dua tulisan bertintakan merah dan satu tulisan bertintakan hitam.
Namun, Andre menganggap bahwa hal tersebut sebagai bentuk dari cobaan untuk calon memimpin. Meski hal tersebut diakuinya membuat keluarganya shock.

"Intinya, semua tidak membuat anak dan istri saya mengalami kerugian dari bentuk intimidasi tersebut dan berharap pelakunya mendapat ampunan dari perilakunya," katanya.

Andre menuturkan, sejak mencalonkan diri sebagai wakil wali wali kota sering mendapat kejanggalan, seperti mobil sering dikempesin dan digores sehingga mengalami baret. Tidak hanya itu saja, kendaraan milik sejumlah tamu yang datang pun mengalami hal serupa.

"Sebelumnya memang sering sekali saya mendapat intimidasi. Tapi, hanya didiamkan saja agar tidak menjadi sesumbar. Apalagi saat masa kampanye. Khawatir memanfaatkan moment mencari perhatian," katanya.

Andre juga tidak akan melaporkan hal tersebut ke Polisi, namun dikatakan akan dijadikan pelajaran untuk introspeksi diri dalam menjaga emosi.

"Kejadian ini tidak ada kerugian dari rumah. Hanya telur yang pecah dan bisa dibersihkan. Jadi, biarlah ini menjadi pelajaran bagi keluarga," katanya. Sementara itu, tiga bungkusan tersebut saat ini sudah dibakar oleh petugas keamanan dan kebersihan Andre untuk menjaga hal yang tidak diinginkan.

"Setelah ditemukan, tidak lama langsung dibakar. Kalau disimpan nanti berbahaya dan akan membuat celaka," kata Jembar, saksi mata yang menemukan tiga bungkusan tersebut.
Andre Taulani sendiri mencalonkan diri sebagai wakil wali kota Tangerang Selatan bersama Arsid. Pasangan dengan nomor urut tiga ini, mendapat dukungan dari partai PPP, Hanura, Gerindra dan PBB. (antara/dar)

Selasa, 17 Agustus 2010

Pidana Pemilukada di Tangerang Selatan adalah Abuse of Power Diduga Didiamkan Negara

Pilkada Tangsel Dicurigai Biaya Tawar Partai Terlalu Tinggi
Selasa, 17/08/2010, 09:10 WIB

mcu-of-iklan-shafira-dan-shaf-ikang-fawzi-dan-marissa-haquePasangan yang ditunggu banyak orang didalam memberantas korupsi di Banten dan Tangernag Selatan, Ahmad Suwandhi dan Marissa Haque (Asmara) pada Pemulikada Tangsel tidak jadi bertarung, karena diakuinya kendaraan politik memasang tarif yang terlalu tinggi dan tidak wajar.

“Bagi kami ini tidak mendukung terhadap terciptanya pemerintahan yang bersih sesuai visi dan misi kami, Padahal masyarakat ingin pemimpin yang anti korupsi,” kata saat dikonfirmasi Selasa (18/8/2010)

Suwandhi juga mengaku pesimis tercipta Pemkot Tangsel yang bersih jika diwarnai dengan praktek politik transaksi.

Sebelumnya, pemilihan wali kota dan wakil wali kota Tangerang Selatan yang akan digelar 13 November hanya diikuti empat pasang kandidat. Hingga waktu pendaftaran ditutup pukul 00.00 Wib, Minggu (15/8/2010), Komisi Pemilihan Umum Daerah Tangerang Selatan hanya menerima pengembalian empat berkas pendaftaran.

“Empat pasangan calon yang terdiri dari dua jalur parpol dan dua jalur independen pada pemilukada Kota Tangerang Selatan,” kata Anggota KPUD Tangerang Selatan Bidang Sosialisasi dan Pencalonan Agus Supadmo.

Dari jalur partai politik adalah pasangan Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie yang didukung 8 partai politik yaitu Demokrat, Golkar, PKS, PDIP, PKB, PDS, PKPI dan Partai Demokrasi Perjuangan.

Sementara untuk kedua pasangan Arsyid - Andre Taulani yang didukung oleh empat partai yaitu Gerindra, Hanura, PPP dan PBB.

Sedangkan dua pasangan dari jalur independen adalah Rhodiah Najiba-Sulaeman Yassin dan Yayat Sudrajat-Norodom Soekarno.(Fz/D/Fat)

Sumber: http://www.berita8.com/news.php?tgl=2010-08-17&cat=1&id=26882

Jumat, 13 Agustus 2010

Menjujurkan Keadilan dan Membingkai Politik dengan Hukum: Fastabiqul Khairat Marissa Haque Istri Ikang Fawzi

Fastabiqul Khairat

pemuda-integritas-tangsel-bersatu-achmad-suwandhi-marissa-haque
''Berlomba-lomba dalam kebaikan.'' Ajaran Islam itu terus dipegang teguh Hj. Marissa Haque Fawzi. Di sela-sela kesibukannya sebagai seorang public figure menjadi duta ekonomi syariah, Duta Waqf Fund Indonesia, menjadi pengajar tamu diberbagai univesitas negeri maupun swata, wanita kelahiran Balikpapan, Kalimantan Timur 15 Oktober 1962 itu masih menyempatkan diri aktif dalam berbagai kegiatan hukum-gender-sosial-kemasyarakatan, serta pelatihan leadership/kepemimpinan. Hj. Marissa Haque Fawzi juga menekankan arti pentingnya memulai sebuah kegiatan dengan hati bersih, langkah kanan serta dimulai dengan tujuan hablum minallah serta hablum minannas tanpa dana korupsi. Hj. Marissa Haque Fawzi juga selalu mengingatkan didalam pelatihan-pelatihannya, bahwa korupsi di Indonesia sudah semakin kronis yang diduganya dilakukan dengan cara sangat sistemik. Mulai dari oknum yang pernah Berjaya dimasa lalu sampai dengan oknum yang dikarbit oleh sisa rezim masa lalu dengan memakai dana APBD yang memaksakan menjadi pemimpin disuatu daerah.

Hj. Marissa Haque Fawzi berkiprah dan mendedikasikan dirinya dalam beragam kegiatan kepemudaan positif, yang bersifat independen maupun ormas dan orsospol. Seperti misalnya membina para: ikatan pemuda NU (Nahdatul Ulama), ikatan pemuda Muhammadiyah, ikatan pemuda Katolik, ikatan pemuda Budha, ikatan pemuda Hindu, ikatan pemuda Kristen Protestan, dalam Pemuda Integritas Tangerang Selatan. Juga bimbingan belajar bagi siswa dan siswi SMU agar mampu menebus universitas tertentu di Tangerang Selatan, membina sudaut taman bacaan di masjid-masjid Tangerang Selatan, peduli lingkungan hidup sesuai dengan pendidikan terkhirnya program Doktor dari IPB Bogor, pemanfaatan sampah organic bekerjasama dengan wilayah administratiftetangga di Kabupaten Tangerang, daur ulang plastik hingga memiliki nilai ekonomi, hingga membina beberapa majelis taklim diseluruh Tangerang Selatan.

Keikhlasan Hj. Marissa Haque Fawzi dalam berbagai kegiatan itu merupakan bentuk fastabiqul khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan), sesuai dengan judul blogdetik.com yang telah dibinanya sejak 3 (tiga) tahun lalu. Bahkan menurut beberapa pemuda binaan Hj. Marissa Haque Fawzi judul blog-nya tersebut sempat juga digunakan oleh mantan wakil Presiden JK di blog asuhan kelompoknya pada http://kompasiana.com saat kampanye lalu. Termasuk juga salah satu sosok yang tengah sangat berambisi menjadi pemimpin di Tangerang selatan dalam blog-nya dialamat yang sama dengan diatas dan Koran Republika Jumat.
tangsel-bersatu-achmad-suwandhi-marissa-haque

Kepedulian Hj. Marissa Haque Fawzi untuk berkiprah dengan membangun kualitas kemanusiaan yang telah sejak mulai aktif di politik dimulainya melalui beragam organisasi. Kedua orangtuanya secara aktif dan terstruktur memang telah mempersiapkan ketiga buah hatinya yang kebetulan perempuan semua dengan sangat baik. Apalagi dalam konteks hubungan sosial-kemasyarakatan, aktivitas yang selalu dilakukannya selama hidup merupakan salah satu warisan yang selalu diajarkan dan ditanamkan kedua orangtua dan kakek-neneknya yang terkait dengan penyebaran dakwah agama Islam.
''Sejak kami bertiga kecil kedua orang tua kami juga selalu mengajarkan bahwa tangan kita harus selalu di 'atas' dan mampu menciptakan pekerjaan bagi masyarakat disekitar kita (entrepreneurship)'' ungkapnya. Dengan niat tersebut selalu didengungkan ketelinga ketiga gadis kelaurga Haque agar selamanya ber-fastabiqul khairat. Hj. Marissa Haque Fawzi ber-nazar, bahwa seluruh aktivitasnya terkait dengan ummat dan memanusiakan kemanusiaan yang dilakukannya dengan keikhlasan tinggi, dapat memberi manfaat untuk masyarakat banyak serta lingkungan hidup di Tangerang Selatan.

Ibu dua putri buah cinta dengan Ahmad Zulfikar Fawzi (Ikang Fawzi) ini bernama Isabella Mulaiwati Fawzi/Bella (23 tahun) dan Marsha Chikita Fawzi/Kiki (22 tahun) itu mengaku sudah mulai terlibat dengan seluruh kegiatan organisasi seni sosial dan kemasyarakatan sejak duduk dibangku Sekolah Dasar (SD) diberbagai daerah mengikuti ayahnya yang bekerja di Pertamina Pusat.

Ketika menimba ilmu di bangku SMP negeri 73 tebet Timur kelas 2, kemampuan berorganisasi dan kepemimpinannyanya mulai diasah lewat Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), Pramuka, dan berhasil membawa nama harum bagi sekolahnya memenangkan lomba Senam pagi Indonesia tingkat Jakarta Selatan. Hj. Marissa Haque Fawzi tampil pada usianya yang ke 14 tahun sebagai pemimpin kontingan SMP 73 Tebet Timur. Padahal ia masih kelas 2 (dua) dan harus memimpin kakak kelas dari kelas diatasnya. Selain aktif di OSIS, pada saatsekolah disekolah unggulan terbaik se Indonesia yaitu SMA negri 8 Bukit Duri Jaksel, Hj. Marissa Haque Fawzi juga tergabung dalam kelompok kesiswaan OSIS, Paskibraka, kegiatan dunia tulis-menulis Mading, dan Organisasi kesenian Swara Maharddhika pimpinan salah satu anak proklamator RI Bung karno bernama Guruh Soekarnoputra. Mulai terkenal sebagai bintang iklan ditelevisi Madonna Acne Lotion pada acara Mana Suka Siaran Niaga TVRI, lalu terpilih menjadi pemeran utama dalam film “Kembang Semusim” arahan sutradara MT Risyaf yang memberikan Piala Citra pemeran utama terbai bagi aktris Mieke Wijaya pada tahun 1981 di FFI Surabaya, Jawa Timur.

ikang-fawzi-marissa-haque-mesra-di-tangerang-selatan-banten
''Saat kuliah, Hj. Marissa Haque Fawzi aktif di Senat Mahasiswa sekarang dikenal dengan Badan Eeksekutif Mahasiswa (BEM), Himpunan Mahasiswa Islam, sembari tetap sebagai foto model, peragawati, serta aktris film'' Menurutnya, sebagai seorang hamba Allah ia tidak bisa hanya mencari dunia saja, apalagi kemudian namanya semakin meroket ketika apda tahun 1985 di FFI (Festifal Film Indonesia) yang dilaksanakan di kota Bandung ia dinominasikan sekaligus pada dua judul film sebagai peeran pembantu wanita terbaik dalam film: “Serpihan Mutiara retak” arahan sutradara Wim Umboh dan “Tinggal Landas buat Kekasih” arahan sutradara Sophan Sophiaan.

Lalu dirinya terpilih sebagai model terbaik se asia Tenggara untuk iklan mobil Toyota Astra dan terpilih sebagai salah satu model iklan sabun Lux Internasional. Hj. Marissa Haque Fawzi memutuskan untuk menjalani hidup dengan keseimbangan. Ia aktif mengasah pengetahuannya dalam ilmu Islam melalui seorang musrsyid bernama KH. Jakasuria asal Banten di Pulo Raya, Kebayoran baru, Jakarta Selatan bersama beberapa public figure dunia perfilman nasional papan atas kala itu. Semisal almarhum Sjumanjaya berserta istrinya kala itu Zoraya Perucha, adik almarhum bernama almarhum Sjumantiasa, Artaria St Takdir Alisyahbana teman mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/sekarang salah seorang pemilik Majalah IslamNoor, dan masih banyak lain sebagainya.

Hj. Marissa Haque Fawzi kemudian menjadi sedikit ‘keranjingan’ belajar ilmu Tasawuf serta ilmu La Duni terkait dengan social kemasyarakatan. Karenannya Hj. Marissa Haque Fawzi percaya bahwa memberi bimbingan kearah kebaikan serta keselamatan dunia dan akhirat serta memberi teladan sebagai sebuah contoh nyata adalah menjadi obsesi utamanya pada usianya yang ke 47 ditahun 2010 ini. Upayanya menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama, seperti yang diajarkan Rasulullah SAW dengan setiap hari mengatakan hal yang benar walau pahit sekalipun. “Balighu ‘ani walau ayah,” kata Hj. Marissa Haque Fawzi secara fasih.

Ia pun hari ini secara intensif ditengah kesibukannya menyelesikan S2 nya yang ‘kesekian’ memperdalam bahasa Arab dan kaligrafi Islam dalam lukisan. Hj. Marissa Haque Fawzi pun tak lupa mengajak beberapa teman perempuan dari majelis taklim yang dibinanya terlibat dalam kemampuan membuat lukisan kaligrafi Islam ini. Sesuai pengalaman sejak kecil, diaman Hj. Marissa Haque Fawzi mengaku digembeleng dalam keluarga yang sangat relijius serta penuh disiplin tinggi. Ayahnya, Allen Haque berdarah Belanda-Perancis-India/anak dari seorang India Islam akuntan publik Konsulat Jendral India di Surabaya asal Lucknow Uttar Pradesh bernama Siraj Ul Haque yang menikahi seorang misionari Katolik dari Belanda untuk Surabaya (belum ditahbis/dibaiat) berdarah Belanda-Perancis bernama Charlotte Louis Poittier yang kemudian masuk Islam mengikuti agama suaminya. Allen Haque yang berwarganegara Indonesia ini lalu bekerja pada perusahaan minyak multinasional sejak dari nama Shell, BPM, Permina, sampai Pertamina. Sedang ibunya adalah seorang bumi putra asli Jawa Timur, yang berkerabat dengan salah satu pendiri Nahdatul Ulama dari Madura. R Ay Mieke Soeharijah adalah seorangbsekrtaris senior diperusahaan yang sama yang menguasai 4 (empat) bahasa asing. Yang sejak menikah memiliki beberapa usaha rumahan dan menularkan jiwa entrepreneurship serta kepekaan sosial tinggi kepada ketiga putrinya: Marissa Grace, Soraya Jasmine, Shahnaz Natasha.

Asia Pacific Best Actrees di Taipei pada tahun 1987 ini bersyukur bahwa berkat pendidikan dari kedua orangtua serta kakek-neneknya, ia mampu berhasil menjalani seluruh perangkap kehidupan duniawi ini dengan menapaki hidup dengan keseimbangan Yin dan Yang. Pendidikan hidup dan kehidupan yang ditanamkan kedua orangtua dan kakek neneknya lah, yang kini ditransferkan kepada kedua buah hatinya. Dimana Bella Fawzi alumni FIB-UI/Fakultas Budaya Universitas Indonesia jurusan Satra Inggris dan sekarang mahasiswi FISIP-UI/Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia jurusan Komunikasi telah mulai menapaki karir sebagai reporter, Engslish news anchor, dan wartawati pada grup RCTI bernama Global TV. Sementara si bungsu Chikita Fawzi, kini tengah menyelesaikan pindidikan akhir di Malaysia pada MMU (Malaysian Multi Media University) di Cyberjaya, Malaysia, dimana sebagai salah seorang animator andalan serial “Upin dan Ipin” produksi Lez Copaque, Malaysia, sejak bulan lalu telah berhasil menembus Disney Channel International. Program serial “Upin dan Ipin” tersebut kini didub kedalam bahasa Inggris. Sehingga pemirsa serial tersebut dari seluruh dunia mampu menangkap the message of Islam dalam bentuk Entertainment. Hj. Marissa Haque Fawzi bersama suaminya H. Ikang Fawzi selalu menanamkan kepada buah hatinya untuk berbagai ilmu dan kemashlahatan dengan orang lain. Pada saat-saat tertentu, Hj. Marissa Haque Fawzi dan suaminya tak lupa mengajak kedua putrinya disaat libur bersama ke tempat kerja dan berbagai kegiatan sosial. ''Mudah-mudahan apa yang selama ini dilakukan dengan keikhlasan tinggi dapat menjadi cerminan buat seluruh anak-anak Indonesia dimanapun berada.''

Hj. Marissa Haque Fawzi melanjutkan tausiah-nya bahwa Islam adalah kebersihan luar dan dalam, tidak menipu dan tidak mengambil hak orang lain, tidak munafik dan mengatakan apa yang terbaik dijalan Allah walau halk tersebut sangat pahit bagi yang tersinggung. Mampu berserah diri, percaya dengan recana-Nya, setia kepada pasangan hidup, dan menjalani apa yang ada dengan ikhtiar sebaik-baiknya. Premis kehidupannya didalam 'jalan' membingkai politik dengan hukum adalah sangat syar’i, serta menjujurkan keadilan dalam koridor perjuangannya untuk Banten, adalah keikhklasan tinggi yang kini dirasakannya mulai tidak berjalan sendirian lagi.

Insya Allah adalam waktu dekat seluruh elemen masyarakat yang telah sadar akar sebuah kekuatan jahat sebuah dinasti yang ingin menguasai hajat hidup orang banyak bersama bangkit untuk mempertahankan kemashlahatan yang sempat terampas untuk dikembalikan kejalan yang benar.
''Dibulan suci Ramadhan ini marilah kita semua berserah diri dan percaya kepada rencana-Nya semata", ujar Hj. Marissa Haque Fawzi dengan lembut. Mari lakukan seluruh upaya kbaikan bagi Tangerang selatan dengan nawaitu beribadah hanya kepada Allah. Dengan tetap berkiblat kepada Islam sebagai pedoman hidup agar mampu selamat di dunia dan akhirat.
Fastabiqul khairat … mari berlomba-lomba menuju kebaikan. Demikian tausiyah satu jam penuh oleh Hj. Marissa Haque Fawzi di Masjid al Birruni Wattaqwa, Parung Benying, Tangerang Selatan belum lama ini.
Oleh: Chaerani Ruslani, Majelis Taklim Al Birruni Wattaqwa (Fatayat NU, Tangsel).

Kamis, 22 Juli 2010

Cara NU untuk Mencari Keputusan dalam Kembali berjihad di Tangsel 2010 (Banten): Marissa Haque

JAKARTA- Marissa Haque tak pernah bisa jauh-jauh dari aktivitas politik. Saat ini artis yang juga mantan anggota DPR itu tengah memberikan atensinya terhadap pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) perdana Tangerang Selatan. Sebagai bagian dari Provinsi Banten, Tangerang Selatan adalah kota baru hasil pemekaran dari Kabupaten Tangerang pada 2008.

Sabtu lalu (17/7), misalnya, dengan didampingi sang suami, rocker Ikang Fawzi, Marissa tampak melebur dengan Pemuda Integritas Tangerang (Pita) Selatan. “Saya memang sangat mendukung gerakan mereka,” kata Marissa saat dihubungi tadi malam (18/7).

Pita Selatan dibentuk puluhan organisasi kepemudaan (OKP) yang berada di daerah tersebut. Di antaranya adalah Gerakan Pemuda Anshor, Gerakan Pemuda Al-Wasliyah, Pelajar Islam Indonesia (PPI), Generasi Muda Buddhis, Pemuda Katolik, serta Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI).

Lembaga baru itu menjadi wadah penjaringan khusus bagi calon perseorangan yang tidak memiliki kendaraan politik. Hadirnya Marissa di acara Pita Selatan apakah mengindikasikan niatnya untuk ikut maju sebagai kandidat. “Sampai detik ini jawaban saya masih nggak mau,” tegas Marissa.

Dia menandaskan sama sekali tidak haus dengan kekuasaan atau popularitas. “Saya bergerak bukan untuk maju. Saya siap memberikan dukungan kepada calon lain yang lebih baik,” tutur Marissa.

Dia hanya berharap Tangerang Selatan bisa tampil sebagai centre of excellence. Untuk itu, diperlukan kepemimpinan yang benar-benar tepat.

Perjalanan politik Marissa sendiri cukup dinamis. Setelah sukses di panggung hiburan sebagai artis papan atas, dia terpilih sebagai anggota DPR periode 2004-2009 dari PDIP. Namun, Marissa “dipaksa” meninggalkan parlemen pada akhir 2006 setelah menerima pinangan PKS untuk maju sebagai calon wakil gubernur Banten, berpasangan dengan Zulkieflimansyah.

Hasilnya tidak menggembirakan. Duet Zulkieflimansyah-Marissa dikalahkan pasangan Ratu Atut Chosiyah-M. Masduki. Meski begitu, Marissa tetap tidak patah arang. Pada Pemilu 2009, wanita kelahiran Balikpapan, 15 Oktober 1962, itu maju sebagai caleg DPR dari PPP. (pri/c9/tof)

(marissa haque memutuskan dengan cara nahdatul ulama untuk tangsel 2010)

Rabu, 21 Juli 2010

Putusan PK dan Pilkada Sulsel: Achmad Ali Guru Besar Ilmu Hukum Unhas dalam Marissa Haque


August 19th, 2009 Sumber: Achmad Ali,
Selasa, 25 Maret 2008

Saya merasa memiliki kedekatan dengan ketiga kandidat gubernur/wakil gubernur Sulawesi Selatan 2007. Karena itu, sebelum Mahkamah Agung mengumumkan putusan terhadap peninjauan kembali dari KPU Sulsel, saya berkomitmen untuk tidak memberi berkomentar apa pun tentang polemik Pemilihan Kepala Daerah Sulsel. Saat putusan peninjauan kembali MA turun pun, saya tetap berupaya memandang proses Pilkada Sulsel secara obyektif dan rasional.

Sejak awal saya berpendapat, apa pun putusan MA terhadap permohonan peninjauan kembali (PK) oleh KPU Sulsel harus diterima dengan lapang dada, baik oleh semua pihak yang terlibat dalam Pilkada Sulsel maupun dan terutama oleh seluruh rakyat Sulawesi Selatan. Putusan PK adalah upaya hukum luar biasa, yang merupakan ”aji pamungkas” dari setiap kasus hukum karena PK adalah proses hukum terakhir yang dapat ditempuh oleh siapa saja yang berperkara di pengadilan.
Kasus perdata

Putusan PK MA merupakan ”antiklimaks” atas putusan sebelumnya. Apa pun hasilnya, putusan itu tentu telah melalui pertimbangan amat mendalam oleh majelis hakim agung, termasuk terwujudnya tiga tujuan hukum, yaitu keadilan (justice), kemanfaatan (utility), dan kepastian hukum (legal certainty). Yang penting diketahui masyarakat adalah MA bukan iudex facti seperti pengadilan negeri dan pengadilan tinggi, melainkan iudex iuris, yang berwenang memeriksa penerapan hukum atas perkara yang sedang diadili.

Perlu diingat, sengketa pilkada adalah kasus perdata, di dalamnya berlaku asas dan ketentuan hukum perdata. Ia bukan proses politik yang tak berakhir, melainkan proses hukum yang tunduk pada aturan main mekanisme acara perdata.

Putusan PK Mahkamah Agung yang diumumkan pada Rabu (19/3/2008) mengabulkan permohonan PK dari KPU Sulsel dan membatalkan putusan MA tertanggal 19 Desember 2007 yang memerintahkan pemungutan suara ulang di empat kabupaten (Gowa, Bantaeng, Bone, dan Tana Toraja), dan MA mengembalikan ke hasil penghitungan KPUD semula .

Saya tidak ingin mengatakan putusan PK Mahkamah Agung itu memenangkan kandidat gubernur dan wakil gubernur, H Syahrul Yassin Limpo dan Agus Arifin Nu’mang. Yang lebih penting, apa pun putusan PK, sebagai warga ”negara hukum”, kita harus menerimanya dengan legowo dan menganggapnya sebagai ”yang terbaik” bagi seluruh rakyat Sulsel.

Saya tidak setuju jika dikatakan putusan MA yang mengabulkan permohonan PK dari KPU Sulsel sebagai kekalahan Partai Golkar, apalagi kekalahan Jusuf Kalla sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

Kemenangan Syahrul-Agus harus dilihat sebagai kemenangan Partai Golkar, kemenangan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla, kemenangan H Amin Syam, Ketua Golkar Sulsel, serta kemenangan semua anggota dan simpatisan Golkar. Mengapa? Karena, pemilih pasangan Syahrul-Agus juga banyak yang berasal dari Partai Golkar dan simpatisan Partai Golkar. Harus diingat, selama ini Sulsel adalah ”kandang Golkar”. Meski secara formal pasangan itu tidak resmi didukung Partai Golkar, harus dimaklumi, tidak didukungnya Syahrul-Agus oleh Golkar karena mekanisme partai tidak memungkinkan mengusung dua kandidat. Agus adalah Ketua DPRD Sulsel dari Partai Golkar. Keluarga Syahrul adalah keluarga Golkar. Ayahnya adalah mantan Ketua Golkar Sulsel dan Syahrul sendiri adalah kader Golkar.

Demikian juga Mansyur Ramli—guru besar, kandidat wakil gubernur pasangan H Amin Syam. Dengan belum terpilihnya sebagai wakil gubernur Sulsel, ia tidak rugi karena posisinya kini sebagai pejabat eselon I Departemen Pendidikan Nasional di Jakarta.
Kemenangan semua partai

Selain itu, kemenangan Syahrul-Agus juga kemenangan semua partai yang secara formal mendukung pasangan ini, seperti PDI-P, PAN, dan sejumlah partai lain. Pilkada Sulsel ini adalah pemilihan langsung oleh rakyat Sulsel. Maka, terpilihnya pasangan Syahrul-Agus adalah ”kemenangan seluruh rakyat Sulsel” dan kemenangan demokrasi.

Meski ada pepatah, Velle suum cuique est, nec voto vivitur uno, (masing-masing orang mempunyai keinginannya sendiri- sendiri dan tidak semua kemauan itu sama), khusus di bidang hukum, Carl Llewellyn, mantan hakim agung AS yang terkenal itu, menegaskan, ”… what the judges do about disputes is the law itself .” Jadi, apa yang diputuskan hakim adalah hukum itu sendiri, dan putusan PK adalah putusan terakhir.

Dengan demikian, amat diyakini, tidak ada bagian rakyat Sulsel yang akan terprovokasi melakukan sikap nondemokratis menghadapi putusan PK MA karena tidak ada lagi alasan signifikan. Sudah saatnya kepentingan politik-instan disingkirkan demi kepentingan, ketenteraman, dan persatuan rakyat Sulsel. Sudah saatnya melupakan ”dendam politik” dan menyatukan seluruh potensi masyarakat Sulsel untuk bersama-sama menapak masa depan yang lebih cerah.

Mengedepankan komitmen kepentingan rakyat Sulsel, yang terpenting dilakukan kini adalah mengingatkan gubernur dan wakil gubernur terpilih untuk mewujudkan janji-janjinya selama kampanye, terutama pendidikan dan kesehatan gratis. Kewajiban warga Sulsel untuk mengawasinya.

Panjang dan liku-liku yang antiklimaksnya mendudukkan Syahrul-Agus sebagai gubernur/wakil gubernur harus kian menguatkan komitmen mereka untuk berbuat optimal bagi kesejahteraan rakyat. Mereka harus melayani rakyat Sulsel. Selama mereka berdua melaksanakan amanah rakyat Sulsel, mereka akan didukung penuh. Namun, jika mereka lari dari komitmen semula, pasti akan dinilai secara kritis. Guru besar AS, Roscoe Pound, menyatakan, law is directed towards achieving social harmony (hukum diarahkan untuk mencapai keharmonisan sosial).

Sumber: http://marissahaque.blogdetik.com/

Selasa, 06 Juli 2010

Marissa Haque Laporkan Polisi Nakal

Selasa, 24 Februari 2009 Marissa Haque Laporkan Polisi Nakal

Kapanlagi.com - Tak kunjung lelah perjuangan artis Marissa Haque dalam memperjuangkan kasus dugaan ijazah palsu yang dituduhkan kepada Gubernur Banten, Hj Ratu Atut Chosiyah. Senin (23/2) sore, istri Ikang Fawzi itu kembali memberikan laporan tambahan soal kasusnya tersebut.
"Sekarang ada perubahan yang signifikan dalam penanganan kasus ini. Beda dengan dulu, sekarang mereka lebih kooperatif dalam menangani ijazah palsunya Atut," kata Marissa usai menjalani pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya.

Dalam laporan tambahannya, Marissa memberikan beberapa lembar Peraturan Pemerintah (PP) dan Keputusan Mendiknas sebagai bukti tambahan. "Ini untuk menegaskan jika tak ada mahasiswa yang bisa lulus dalam kurun waktu kurang dari setahun seperti Atut," ujarnya.

Selain memberikan bukti tambahan, Marissa juga berniat melaporkan beberapa perwira polisi yang pernah menangani kasusnya di Polda. Menurut Marissa, para perwira tersebut menyelewengkan jabatannya.

"Saya akan laporkan ke Kompolnas karena ternyata di antara mereka telah menyalahgunakan jabatan. Asal tahu saja, di antara mereka S1 dan S2-nya ternyata dari Universitas Borobudur. Mungkin ijazah palsu mereka juga takut terbongkar," pungkasnya.
SUmber: http://www.kapanlagi.com/showbiz/selebriti/marissa-haque-laporkan-polisi-nakal.html

Tragedi Trisaksti, Almamater Marissa Haque

Tragedi Trisaksti, Almamater Marissa Haque
Universitas Trisakti Jakarta, Dalam Tragedi 13-14 Mei 1998, adalah Almamater Marissa Haque

Entri Populer